Kesalahan Umum dalam Memilih Merchandise untuk Acara Bank
Dalam dunia perbankan, acara seperti peluncuran produk baru, gathering karyawan, hingga serah terima jabatan memiliki nilai simbolis yang tinggi. Di balik kesan formal dan profesional, terdapat satu elemen kecil yang seringkali punya dampak besar terhadap citra perusahaan — yaitu merchandise acara bank.
Namun, tidak sedikit institusi yang masih melakukan kesalahan dalam pemilihan merchandise, sehingga justru menurunkan kesan eksklusif dan profesional yang ingin ditampilkan.
1. Mengabaikan Relevansi Acara
Salah satu
kesalahan paling sering terjadi adalah memilih souvenir tanpa mempertimbangkan
konteks acara. Misalnya, memberikan merchandise yang terlalu kasual dalam acara
formal seperti pelantikan pejabat baru atau peresmian cabang bank.
Dalam konteks seperti serah terima jabatan di Bank Mandiri, penting bagi
tim event dan komunikasi perusahaan memahami bahwa souvenir bukan sekadar
hadiah, melainkan simbol kontinuitas kepemimpinan. Untuk itu, panduan seperti
yang dijelaskan dalam Strategi Pemilihan Merchandise Serah Terima Jabatan BankMandiri bisa menjadi acuan penting dalam menentukan produk
yang paling sesuai dengan nilai acara dan citra korporat.
2. Tidak Konsisten dengan Identitas
Brand
Bank merupakan
lembaga yang sangat menjunjung tinggi kepercayaan dan profesionalisme. Karena
itu, setiap elemen visual — termasuk merchandise — harus selaras dengan
identitas brand. Kesalahan yang sering terjadi adalah desain merchandise yang
tidak mencerminkan karakter merek, seperti warna logo yang tidak akurat,
tipografi yang tidak sesuai, atau desain yang terlalu ramai.
Konsistensi visual menjadi bagian penting dalam menjaga reputasi lembaga
keuangan. Penjelasan lebih lanjut dapat dilihat pada Pentingnya Konsistensi
Branding dalam Merchandise Bank Mandiri, di mana elemen
warna, logo, dan kemasan memainkan peran besar dalam menciptakan persepsi
profesional dan kredibel di mata publik.
3. Mengorbankan Kualitas Demi Harga
Murah
Pertimbangan
anggaran sering kali membuat perusahaan bank memilih vendor dengan harga
termurah tanpa memperhatikan kualitas. Akibatnya, merchandise mudah rusak atau
tidak nyaman digunakan — hal ini justru memberi kesan buruk bagi penerima.
Dalam dunia perbankan yang menjunjung integritas dan kualitas layanan, setiap
detail penting, termasuk kualitas souvenir. Pilihlah vendor yang mampu
menyediakan barang berkualitas dengan layanan custom branding yang presisi.
4. Tidak Mempertimbangkan Nilai
Fungsional dan Estetika
Merchandise yang
hanya menarik secara visual, tetapi tidak memiliki fungsi praktis, seringkali
berakhir sia-sia. Idealnya, merchandise bank harus memiliki keseimbangan antara
fungsi dan estetika — seperti powerbank eksklusif, planner kulit, atau smart tumbler
custom. Barang-barang tersebut tak hanya berguna, tapi juga menambah nilai
simbolis bagi penerimanya.
5. Mengabaikan Tren Ramah Lingkungan
Tren global kini
mengarah pada konsep keberlanjutan, termasuk dalam pemilihan merchandise
perusahaan. Sayangnya, banyak institusi perbankan masih mengabaikan aspek ini.
Padahal, penggunaan bahan ramah lingkungan seperti bambu, stainless steel, atau
material daur ulang dapat meningkatkan citra positif bank di mata publik.
Inisiatif ini sejalan dengan konsep yang dijelaskan dalam Material
Ramah Lingkungan untuk Merchandise Bank Mandiri, di mana
kombinasi desain elegan dan bahan berkelanjutan dapat menghasilkan produk yang
eksklusif sekaligus bertanggung jawab terhadap lingkungan.
6. Tidak Memperhatikan Kemasan
Souvenir mewah akan
kehilangan nilainya jika dikemas asal-asalan. Dalam konteks acara bank, kemasan
mencerminkan profesionalisme institusi. Gunakan box custom dengan desain
minimalis, warna lembut, dan logo timbul untuk mempertegas eksklusivitas.
Kemasan yang elegan tidak hanya membuat hadiah tampak berkelas, tetapi juga
meningkatkan pengalaman penerima sejak pertama kali membuka paket.
7. Terlambat Menentukan Vendor
Banyak tim event
bank menunda pemilihan vendor hingga mendekati tanggal acara, sehingga opsi
produk menjadi terbatas. Padahal, memilih vendor profesional membutuhkan waktu
untuk proses desain, produksi, dan quality control. Semakin cepat proses
dimulai, semakin besar kemungkinan mendapatkan hasil terbaik.
Kesimpulan
Memilih merchandise
untuk acara bank bukan sekadar urusan estetika, tetapi bagian dari strategi
komunikasi dan branding perusahaan. Kesalahan seperti tidak memperhatikan
relevansi acara, mengabaikan identitas visual, hingga memilih bahan yang tidak
ramah lingkungan dapat menurunkan citra profesional lembaga keuangan.
Dengan perencanaan
matang, memilih vendor terpercaya, serta mengikuti prinsip branding yang
konsisten, setiap acara seperti pisah sambut, peluncuran program, atau
penghargaan pegawai dapat menjadi ajang memperkuat reputasi perusahaan di mata
publik. Merchandise yang tepat akan menjadi representasi nilai,
profesionalisme, dan visi perusahaan yang berkelas.
FAQ
1.
Apa jenis merchandise yang paling cocok untuk acara bank?
Produk
seperti tumbler premium, planner kulit, powerbank custom, dan plakat kristal
sering menjadi pilihan ideal untuk menciptakan kesan profesional.
2.
Apakah merchandise harus selalu mewah?
Tidak
selalu. Yang penting adalah kesesuaian dengan acara dan citra perusahaan.
Kualitas dan desain lebih penting daripada harga tinggi.
3.
Bagaimana memastikan konsistensi branding pada merchandise bank?
Pastikan
vendor memahami pedoman visual brand perusahaan — termasuk warna, logo, dan
tone desain.
4.
Apakah bahan ramah lingkungan direkomendasikan untuk bank?
Ya.
Penggunaan bahan seperti bambu, daur ulang, dan stainless steel tidak hanya
terlihat premium, tetapi juga memperkuat citra positif perusahaan modern.
5.
Kapan waktu terbaik untuk memesan merchandise acara bank?
Idealnya
1–2 bulan sebelum acara agar ada waktu cukup untuk desain, revisi, dan produksi
tanpa terburu-buru.